Cegah Resiko Penyebaran: Korban Covid-19 Dibakar, Umat Muslim Menolak
SEURAMOE LONDON - Wacana pembakaran (kremasi) jenazah korban virus corona atau Covid-19 di Inggris mendapat protes keras terutama dari komonitas Muslim.
Sebagai bentuk penolakan dan melindungi jenazah umat Muslim korban wabah virus corona, Naved Anwar membuat petisi melalui Change.or Senin (23/03/2020)
Dikutip dari Republika, hingga Senin pagi kemarin, petisi itu telah ditanda-tangani oleh lebih dari 137 ribu orang dan menyatakan ketidak setujuan meraka terhadap langkah itu.
Pembakaran jenazah korban Covid-19 di Inggris bertujuan untuk mencegah resiko penyebaran virus corona lebih meluas. Tapi itu ditentang oleh komitas Muslim disana
"Kremasi bertentangan dengan ajaran Islam dan kami membutuhkan jaminan mayat Muslim tidak dibakar dengan alasan apapun,” lansir 5 Pillars kemarin.
Petisi itu meminta juga Parlemen Inggris untuk melindungi hak penguburan Muslim korban infeksi Covid-19 sesuai kepercayaan atau ajaran Islam.
"Tolong lindungi kepercayaan agama saya tentang pemakaman menurut Islam. Pemerintah jangan membuat pilihan untuk saya," ujar seseorang pada petisi tersebut.
Ada juga yang berbicara langsung dan tegas mengaku dirinya seorang Muslim dan ingin dikubur saat mati. Dia tidak ingin dikremasi karena tidak sesuai dengan kepercayaannya, tulis Republika. (*)