Wali Kota: Kemerosotan Moral Generasi Muda Kini Memprihatinkan

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal. l Foto: Ist

BANDA ACEH - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menegaskan bahwa kemerosotan moral generasi muda di ibu kota (Banda Aceh) kini sangat memprihatinkan.

Rasa keprihatinan itu diutarakannya ketika temu-ramah dengan pendiri Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian di pendopo, Sabtu 26 April 2025.

Menurut Illiza, kemerosotan itu terbukti ketika ia memimpin langsung operasi penegakan syariat Islam selama tiga malam berturut-turut belum lama ini.

“Hasilnya sungguh di luar ekspektasi dan harapan saya. Begitu banyak pelanggar syariat yang terjaring mayoritas anak muda,” ungkap Illiza

Kalau soal defisit anggaran yang kini membebani Pemko Banda Aceh, ia optimis dapat mengatasinya dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

“Tapi persoalan moral tidak mudah. Saya shock sebenarnya,” ujar mantan anggota DPR RI masa bakti 2019-2024 itu.

“Bukan hanya khalwat dan narkoba, namun seks bebas hingga open BO sekarang merajalela di kota kita,” beber Illiza prihatin.

Ia berharap, kehadiran Ary Ginanjar yang begitu concern terhadap persoalan akhlak, dapat memberi banyak masukan bagi pihaknya dalam memimpin Banda Aceh.

“Hendak dibawa ke mana arah pembangunan kota ini ke depan, mohon arahannya,” kata Wali Kota Banda Aceh dalam nada tanya.

Sementara Ary Ginanjar menyatakan bahwa kemerosotan akhlak (generasi muda) seakan menjadi “tsunami” kedua bagi Banda Aceh. 

"Ini ‘tsunami’ iman yang berujung pada ‘tsunami’ moral dan akhlak. Ini juga menjadi tamparan bagi saya,” ujar sang motivator

Iapun mengaku prihatin selaku sosok yang lekat dengan Aceh sejak lama hingga memiliki dua orang cucu berdarah Aceh.

“Namun yakinlah, tak ada daun yang jatuh dan debu yang terbang tanpa seizin Allah,” demikian petuah Ary Ginanjar Agustian

Pendiri ESQ pun bersyukur Illiza terpilih sebagai Wali Kota Banda Aceh karena kepeduliannya terhadap akhlak bangsa.

Sebab itu, Ary meminta seluruh alumni ESQ untuk mendukungnya agar proses penyelamatan generasi Aceh berhasil. (*)