Lamban Kumpulkan Berkas, Banyak Siswa Yatim-Piatu Gagal Terima Bantuan

Fandi Perdana
Wartawan Seuramoeaceh.com, saat melakukan konfirmasi terkait siswa tidak mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan Aceh

Singkil – SMPN 1 Singkil Utara kembali mengajukan bantuan anak yatim dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.

Namun, sejumlah siswa gagal mendapatkan bantuan tersebut akibat keterlambatan dalam pengumpulan dokumen persyaratan.

Kepala Sekolah SMPN 1 Singkil Utara, Suardi, menjelaskan bahwa pihak sekolah hanya bertugas mengumpulkan dan mengunggah berkas sesuai ketentuan dari Dinas Pendidikan Aceh.

“Setelah berkas lengkap, kami masukkan ke dalam aplikasi, dan dana akan langsung dicairkan ke rekening siswa,” ujar Suardi kepada Seuramoeaceh.com, Kamis (31/10/2024)

Ia menambahkan bahwa kuota penerima bantuan ini tidak terbatas. Namun, untuk tahun ini, hanya 9 dari 12 siswa yang memenuhi syarat dapat diajukan karena keterlambatan pengumpulan berkas oleh sebagian siswa.

“Bantuan ini terbuka untuk semua yang memenuhi syarat. Kami telah memberi tahu calon penerima tentang dokumen yang perlu disiapkan. Semua tergantung pada kecepatan siswa dalam melengkapi berkas. Jika berkas terlambat, bantuan tidak bisa disalurkan,” kata Suardi.

Menurutnya, persyaratan untuk menerima bantuan ini cukup sederhana, antara lain KTP wali murid, Kartu Keluarga, surat keterangan aktif dari sekolah, dan surat keterangan anak yatim dari kantor desa.

Lutfansyah, staf tata usaha SMPN 1 Singkil Utara, menambahkan bahwa pihaknya sudah berupaya maksimal mengingatkan siswa untuk segera mengumpulkan berkas.

Namun, sistem aplikasi bantuan memiliki batas waktu yang ketat.

“Biasanya ada kesempatan untuk mengusulkan ulang, tapi kali ini tidak ada,” ujar Lutfansyah.

Ia menambahkan, saat batas waktu pengumpulan berkas hampir habis, pihak sekolah bahkan meminta siswa yang belum melengkapi dokumen untuk pulang dan mengambilnya.

Namun, karena sistem aplikasi sudah terkunci, upaya tersebut tidak berhasil.

Beberapa siswa yang memenuhi syarat akhirnya harus melewatkan kesempatan menerima bantuan karena keterlambatan pengumpulan berkas.

Salah satu siswa, Faisal, mengungkapkan kekecewaannya karena gagal memperoleh bantuan akibat keterlambatan mengumpulkan dokumen, meskipun pihak sekolah sudah mengingatkannya.

Dengan kejadian ini, pihak sekolah berharap agar siswa lebih proaktif dalam melengkapi berkas persyaratan di masa mendatang, sehingga kesempatan menerima bantuan penting ini tidak terlewatkan.(**)