Banjir Aceh Utara
Masyarakat Kecewa, Pemerintah Dinilai Panik Hadapi Bencana Banjir
Lhoksukon - Bencana banjir merupakan makanan tahun bagi sejumlah masyarakat di kawasan Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Tanah Luas.
Bencana alam ini sendiri diperkirakan bisa terjadi 18-20 kali dalam setiap tahunnya.
Penyebabnya dikarenakan meluap Sungai Keurueto dan Sungai Pirak.
Selain itu wilayah lain yang meliputi Kecamatan Lhoksukon dan Cot Girek juga terimbas jika sungai pleto meluap.
Meskipun bencana banjir ini susah menjadi ritinitas tahunan di Aceh Utara namun pemerintah dinilai panik menghadapi bencana ini.
Apalagi masalah distribusi bantuan makanan kepada para masyarakat terdampak banjir.
Salah seorang warga desa Parang Sikeureng, Kecamatan Matang Kuli, Usman Nur, menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah.
“Laporan banjir telah dikirim berjenjang dari kepala desa, camat hingga Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, Bahkan media digital telah terlebih dahulu memberitakan banjir dari menit ke menit, namun masih saja bantuan lamban datang,” ungkapnya seperti dilansir Kompas.com, Selasa (8/10/2024)
“Solusinya swadaya masyarakat untuk makan selama banjir,” tambahnya.
Usman mengatakan jika hingga hari ini masih ada sejumlah lokasi terdampak banjir dan masyarakat belum mendapatkan bantuan tanggap darurat, meski banjir telah terjadi sejak kemarin.
Sementara itu salah satu warga lainnya juga menyampaikan hal yang sama.
Bahkan menurutnya hingga memasuki hari kedua bencana banjir melanda belum ada penjabat yang datang melihat kondisi masyarakat yang terdampak.(**)