YARA Prihatin Terhadap Insiden Perusakan Gerai Vaksinasi di Abdya

Sekretaris YARA Perwakilan Abdya, Hamdani SH. |FOTO : SEURAMOE/IST.

SEURAMOEACEH  | Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Barat Daya (Abdya) merasa prihatin atas insiden perusakan posko vaksinasi yang berada di kawasan PPI Ujung Serangga, Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, kabupaten setempat.

Rasa prihatin tersebut disampaikan Sekretaris YARA Perwakilan Abdya, Hamdani SH, kepada Wartawan Rabu (29/9/2021) di Blangpidie.

"Kita ikut prihatin atas insiden perusakan posko COVID-19 yang terjadi pada Selasa (28/9) pagi di Abdya," ujarnya.

Karena tambah Hamdani, dimasa pandemi covid-19 ini semua sisi aspek kehidupan harus menjadi perhatian.

"Memang pandemi COVID-19 di Abdya saat ini masih belum kondusif, maka perlu diperhatikan segala aspek kehidupan, baik dari kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi," ujarnya.

Sehingga kata Hamdani, pentingnya vaksinasi harus dilakukan secara humanis, edukatif dan persuasif.

“Kita mendukung penuh gerakan vaksin, akan tetapi pemerintah juga harus lebih humanis dan bijaksana dalam memberikan pemahaman terhadap pentingnya vaksin bagi masyarakat sehingga tidak terjadi insiden yang tidak kita harapkan," imbuhnya.

Menurut Hamdani, Pemerintah setempat harus memberi sosialisasi dan edukasi yang baik terhadap masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.

“Jika masyarakat sudah paham, dengan sendirinya partisipasi masyarakat akan tinggi untuk ikut vaksin karena tidak terpengaruh dengan informasi hoax," ulasnya.

Disamping itu, semua pihak sangat berharap agar COVID-19 cepat teratasi agar kehidupan sosial masyarakat hari ini bisa berjalan dengan baik dan normal kembali. Salah satu caranya dengan gerakan vaksin yang terus di gencarkan oleh pemerintah. Untuk itu, kedepankan cara-cara yang humanis dalam memberikan pengertian kepada masyarakat agar mau di vaksin.

“Bukan dengan cara kekerasan ataupun menahan KTP masyarakat, hal-hal seperti ini tidak etis dilakukan oleh petugas dilapangan,” tambahnya.

Dengan sikap seperti itu, bisa memicu arogansi dari masyarakat, pemaksaan vaksin bukan cara yang tepat bagi masyarakat apa lagi sampai menggangu aktivitas mecari rezeki. “Semoga kedepan akan lebih baik lagi dan vaksinasi bukanlah momok yang menakutkan,” demikian tandasnya.(Julida Fisma)