Harga Biji Pinang Kering di Abdya Tembus Rp 27.000/Kg
SEURAMOE ACEH | Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) merasa gembira karena dalam sebulan terakhir harga biji pinang kering di daerah itu sangat menjanjikan, yakni mencapai Rp25 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram
“Dua hari lalu, biji pinang kering kami tampung dengan harga Rp27 ribu perkilogram. Hari ini sudah turun jadi Rp25 ribu karena musim hujan,”kata pengusaha pengumpul biji pinang kering, Abdul Kadir kepada Wartawan, Kamis (16/9/2021) di Blngpidie.
Menurut Abdul Kadir, turunnya harga pinang dari Rp27 ribu menjadi Rp25 ribu perkilogram tersebut karena disebabkan persentase biji pinang yang dijual ke agen pengumpul tidak begitu kering lantaran tengah musim hujan.
“Saya yakin tidak lama harganya kembali naik. Jadi, dengan membaiknya harga komoditi ini tentu petani di Abdya semakin termotivasi dalam menanam dan membersihkan kebun yang sebelumnya tidak terurus,”ujarnya
Menurutnya, tingginya harga biji pinang hingga capai Rp27 ribu perkilogram menajadi cacatan berharga bagi petani. Pasalnya ketika pandemi COVID-19 tengah melanda Indonesia, pinang menjadi penyangga ekonomi petani.
“Meskipun produksi buah pinang di Kabupaten Abdya baru sekitar 500 ton per Minggu atau sekitar 2.000 ton per bulan, tetapi, komoditi ini banyak membantu ekonomi petani karena harganya yang mahal,”tuturnya
Sementara wakil ketua umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Aceh, Korwil Barat-Selatan Aceh, H Syamsidik Ibrahim mengatakan bahwa komoditi pinang saat ini memang jadi primadona petani diwilayah pantai Barat-Selatan Aceh
“Sebelumnya saya sudah beberapa kali menyampaikan bahwa pinang ini akan menjadi primadona petani, lebih-lebih jika wacana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terwujud tentu harga komoditi ini akan lebih mahal lagi,”katanya
Menurutnya jika KEK dan pelabuhan besar terwujud dipantai Barat Selatan Aceh (barsela) harga biji pinang kering ke depan bisa naik capai Rp50 ribu perkilogram jika proses eksportnya sudah bisa dilakukan dari Barsela.
“Kita berharap pelabuhan besar di barsela diwujudkan oleh Pemerintah agar harga komoditi petani menjadi lebih mahal lagi untuk masa akan datang,”pintanya.(Julida Fisma)