Aktivis Nagan Raya Mengutuk Keras Ritual Aneh di Aceh Selatan

SEURAMOE SUKA MAKMUE – Ritual keagamaan dilakukan sekelompok orang di destinasi wisata Tapak Tuan Aceh Selatan mendapat reaksi keras dari masyarakat Nagan Raya. Ritual itu dinilai menyimpang dari syariat Islam.
M Idris, seorang aktivis mengecam keras ritual itu. Ia meminta pihak kepolisian mengusut serta menindak para pengikut sekte itu karena telah menodai dan melecehkan syariat Islam yang belaku Bumi Serambi Mekkah.
"Kami mengecam dan
mengutuk keras ritual semacan itu, karena melecehkan syariat agama dan budaya
Aceh yang sarat dengan nilai-nilai islami,” kata Idris melalui rilis kepada
Seuramoeaceh.com, Rabu (07/08/2019).
Idris menjelaskan, masyarakat
Aceh bukan anti keberagaman atau intolerans terhadap sesama penganut agama. Tapi
ini menyangkut aqidah dan budaya Aceh yang tidak mengenal ritual semacam itu.
“Kita welcame bagi siapa dan
agama apapun ingin berkunjung bahkan menetap di Aceh, asal menghargai adat
istidat, budaya, terutama syariat Islam yang berlaku di sini,” tegas Idris.
Memang, tambah Idris, negara
memberi kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadah menurut kepercayaan
masing-masing. Tapi konstitusi juga mewajibkan menghargai agama dan budaya lain.
"Ibarat kakata pepatah, dimana
bumi dipijak maka disitulah lagit dijunjung. Jadi, karena Aceh berlaku syariat
Islam, maka hukum Islam harus dihormati," tegas Idris.
Idris juga meminta Pemkab Aceh
Selatan untuk mengambil langkah hukum agar peristiwa serupa tidak terulang lagi
di Aceh Selatan khususnya dan Aceh pada umumnya.
"Tidak cukup dengan
meminta maaf, karena mereka itu bukan orang awam. Mereka saya yakin paham
tentang Aceh dan ini kasus sensitif sekali," demikian kata M Idris.
Sebelumnya, jagadnet
dihebohkan oleh beredarnya video pendek yang memperlihatkan sekelompok orang
menggunakan baju kaos putih, berlutut menghadap laut sambil mengakat tangan ke
atas.
Dalam video berdurasi 25 detik
itu, para wanita dalam vidio itu terlihat menggunakan kain penutup kepala mirip
jilbab. Sepintas, ritual itu nampak seperti dilakukan oleh umat Muslim. Padahal
bukan. (RED)
Komentar