Albanese: Waktu Hampir Habis untuk Selamatkan Palestina dari Genosida Israel

Albanese: Waktu Hampir Habis untuk Selamatkan Palestina dari Genosida Israel

Menurut Albanese, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki kepentingan pribadi besar dalam melanjutkan serangan brutal terhadap Gaza. Meskipun semakin banyak warga Israel yang menentang agresi tersebut, ia menilai gelombang protes belum cukup untuk menggulingkan Netanyahu.

Tatanan Internasional Baru dan Kegagalan Sistem Global

Albanese menyoroti bahwa hukum internasional dan lembaga-lembaga yang mendasarinya sedang menghadapi momen kritis, terutama sejak naiknya Donald Trump dan menguatnya partai-partai sayap kanan di Eropa.

Ia mempertanyakan kegunaan sistem internasional jika tidak mampu menjalankan prinsip dasarnya seperti larangan penggunaan kekuatan kecuali dalam keadaan tertentu.

“Tak ada yang sungguh-sungguh mempertanyakan klaim Israel tentang ‘hak membela diri’, padahal saat ini itu tidak ada,” kata Albanese, mengkritik kegagalan dalam penegakan hukum internasional, penyediaan bantuan kemanusiaan, dan pembangunan ruang damai.

Bukan Pembelaan Diri, Tapi Penghancuran Sistematis

“Yang dilakukan Israel bukanlah pembelaan diri, tapi penghancuran total dengan motif politik dan ideologis, atau bahkan sekadar kepentingan pribadi. Tidak ada kebutuhan militer yang mengharuskan penggunaan kekuatan seperti itu,” tegas Albanese.

Ia menyatakan bahwa PBB kini sepenuhnya lumpuh dan tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya.

Kegagalan Penegakan Hukum Internasional

Menurutnya, kegagalan hukum internasional menghentikan genosida bukan karena kelemahan sistem hukumnya, tetapi karena mekanisme penegakannya yang tidak berjalan. “Hukum internasional sekuat kemauan dan kemampuan negara-negara untuk menegakkannya,” katanya.

Sindiran untuk Macron dan Kritik untuk Jerman

Albanese mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat Prancis untuk mengakui negara Palestina setelah 30 tahun keterlambatan. Menurutnya, itu hanyalah pengalihan dari isu utama yaitu menghentikan genosida.

Ia juga mengecam keras “keangkuhan” universitas-universitas di Jerman yang mengundangnya untuk memberi kuliah namun membatalkannya secara sepihak tanpa pemberitahuan, dan menyebut era saat ini sebagai “zaman pembungkaman akademisi.” (*)

Sumber:ArrahmanNews

Komentar

Loading...