Kesadaran Masyarakat Abdya Bayar Pajak Masih Rendah

Kesadaran Masyarakat Abdya Bayar Pajak Masih Rendah
Kepala Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPDT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Abdya, Muzakkir | SEURAMOE/JULIDA FISMA

SEURAMOE BLANGPIDIE – Tingkat kesadaran masyarakat kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dalam membayar pajak kenderaan bermotor masih sangan rendah.


BACA JUGA:

Pasalanya, dari 36 ribu unit kenderaan bermotor
hanya 40 persen yang mau membayar pajak. Akibatnya, tunggakan kenderaan
bermotor di kabupaten setempat menjadi tinggi.

Hal
tersebut disampaikan Kepala Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPDT) Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Abdya, Muzakkir saat menjawab
wartawan terkait rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
kenderaan.Rabu (27/3/2019).

“Jumlah
kendaraan bermotor yang wajib pajak di Abdya pada tahun 2018 tercatat sekitar
36 ribu unit. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 40 persen yang membayar
pajak," ungkapnya.

Padahal
tambahnya, dari tahun ke tahun volume
kendaraan bermotor di Abdya populasinya terus bertambah, sementara jumlah warga
yang membayar pajak masih biasa-biasa saja.

“Bisa jadi ini disebabkan karena faktor ekonomi masyarakat dan jarak tempuh rumah warga yang jauh, mungkin karena faktor itulah,” ujar Muzakkir.

Dia
menjelaskan, Tahun 2018 jumlah kendaran bermotor yang terdaftar di Samsat Abdya
kurang lebih sekitar 36 ribu unit dari berbagai jenis. Sementara yang bayar PKB
hanya sekitar 16 ribu unit. Sisanya 20 ribu unit lagi, pajak kendaraannya dalam
kondisi tertunggak.



Muzakir
mengaku pihaknya telah berupaya berupaya mengatasinya hal tersebut dengan
beberapa langkah mulai dari sosialisasi langsung ke warga pengendara pada
saat-saat digelarnya razia pajak kendaraan bermotor di jalan raya. 

Hingga menghubungi pemilik kendaraan secara langsung
melalui telepon agar melunasi PKB, sehingga jumlah kendaraan yang tertunggak
pajak semakin berkurang.

"Petugas
UPTD Samsat Abdya juga telah turun langsung ke lapangan. Kami datangi pemilik
kendaraan bermotor dari pintu ke pintu, kami mengajak warga untuk membayar pajak
kendaraan bermotor mereka, ini juga telah kami lakukan," ujar Muzakkir.

Menurut Muzakkir, banyak penyebab terkait rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak salah satu faktorya, disebabkan rendahnya pendapatan ekonomi masyarakat sejak dua tahun terakhir. Sehingga pendapatan hanya cukup untuk kebutuhan ekomoni semata.



“Pasca
murahnya harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa Sawit, karet dan biji
pinang di tingkat petani ekonomi masyarakat di pedesaan memang tergolong
morat-marit, sehingga pendapatan dari perkebunan yang diperoleh hanya cukup
untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” demikan tutupnya.(JULIDA FISMA)

Komentar

Loading...