Rapor Merah 100 Hari Prabowo-Gibran: Sederet Menteri Berkinerja Buruk hingga Tak Terlihat Kerja

Raja Juli, sebagai menteri dengan penilaian paling buruk, dinilai tidak berkontribusi signifikan dalam mengatasi krisis iklim. Deforestasi semakin meningkat akibat program alih fungsi lahan yang berfokus pada kepentingan ekonomi, tanpa memperhitungkan dampak ekologis jangka panjang.
"Kritik terhadap Raja Juli berpusat pada lemahnya perlindungan hutan, termasuk minimnya tindak lanjut moratorium sawit dan pengabaian ancaman deforestasi masif," jelas Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira Adhinegara.
Pigai dan Arifatul juga dinilai gagal dengan kebijakan atau program yang tidak cukup untuk menangani pelanggaran HAM, kekerasan terhadap anak, dan diskriminasi terhadap perempuan. Banyak responden melihat masalah-masalah ini meningkat, terutama di daerah konflik.
Budiman Sudjatmiko, di posisi keempat, dinilai belum menunjukkan rencana atau kebijakan khusus untuk mengatasi kemiskinan sejak menjabat. Budi Arie, meski terlibat dalam program makan bergizi gratis, dinilai belum menunjukkan kinerja khusus di bidang koperasi.
Mayoritas responden menilai kinerja kabinet Prabowo-Gibran sangat mengecewakan. Hasilnya, 7 persen menilai sangat buruk, 42 persen buruk, 42 persen cukup, dan 8 persen baik. Tidak ada yang memberi penilaian sangat baik.
"Banyak yang menilai perlu ada reshuffle kabinet, dengan 88 persen responden mendukung perombakan dalam 6 bulan pertama," kata Bhima.
Mayoritas Puas
Survei Litbang Kompas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan hasil yang berbeda dengan Celios. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran jelang 100 hari kerja justru sangat tinggi, yakni mencapai 80,9 persen.
Tingkat kepuasan masyarakat tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan survei di periode akhir pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Litbang Kompas melakukan survei tersebut melalui wawancara tatap muka pada 4-10 Januari 2025. Survei tersebut melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error plus minus 3,10 persen.
Dalam hasil survei Litbang Kompas, bidang politik di pemerintahan Prabowo-Gibran mendapat penilaian tertinggi dari responden dengan angka mencapai 85,8 persen. Kemudian, bidang kesejahteraan sosial 83,7 persen, ekonomi 74,5 persen. Sedangkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap penegakan hukum dan HAM di 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 72,1 persen.
“Hasil survei ini mencerminkan kapital politik pemerintah relatif besar di mata publik,” tulisannya. (*)
Komentar