Sulit Pemasaran, Petani Nagan Raya Enggan Menanam Jagung

Sulit Pemasaran, Petani Nagan Raya Enggan Menanam Jagung
Ilustrasi |Foto: IST

SEURAMOE
SUKA MAKMUE –
Para petani terdampak akibat penutupan
saluran air irigasi Jeuram, mengaku khawatir untuk menanam jagung di areal persawahan
karena sulitnya pemasaran.

Beberapa petani mengaku pernah menanam jagung, tapi begitu
panen tidak ada yang menampung sehingga mereka merugi. Jadi, mereka keberatan menanam
jagung sebagai peganti padi.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Perternakan (Distannak)
Nagan Raya, melalui BPP dan PPL meminta petani mengganti komidi padi dengan
menanam jagung di areal persawahan.

Ajakan itu dilakukan karena pasokan air ke persawahan akan
terhenti mulai 1 juni hingga Desember 2019, karena ada perbaikan jaringan
sehingga pintu air irigasi Jeuram akan ditutup total.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikurtura, Dinas Pertanian
dan Pertenakan (Distannak) Nagan Raya, Muslim SE mengakui telah menerima
keluhan tersebut dari para petani.

Bahkan menurut Muslim, beberapa waktu lalu beberapa petani
telah menghadap dan menanyakan langsung ke Kepala Dinas soal pemasaran jagung paska
panen.

“Jadi kata pak Kadis, pihak dinas telah menjajaki kerja
sama dengan pihak perusahaan Korea. Mereka akan menampung semua jagung petani,”
kata Muslim mengutip pernyataan Kadistannak, Senin (01/07/2019).

Menurut Kadis tambah Muslim, nanti Dinas bersama Bupati
akan mengundang perusahaan korea itu ke Nagan. “Sekarang belum bisa karena
jagung belum ditanam,” ungkap Muslim (RED)

Komentar

Loading...